Oleh : Prof.Dr. Mujhahirin Tohir
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Menulis Makalah
1. Pengantar
Dasar penilaian
bagi mahasiswa bidang ilmu politik
sebagian besar berasal dari tugas-tugas menulis: membuat makalah, resume buku,
laporan penelitian, dan menyusun skripsi. Bahkan menjawab soal ujian adalah bentuk makalah yang paling sederhana tetapi sangat menentukan keberhasilan belajar
setiap mahasiswa. Semua itu membutuhkan ketrampilan khusus yang harus dimiliki
oleh setiap mahasiswa: ketrampilan menulis.
2. Analisis,
argumen dan kritik.
Penulisan bidang
sosial dan politik mempersyaratkan analisis, bukan sekadar pendekatan
deskriptif. Hasil tulisan harus mencerminkan argumen yang jelas. Tidak seperti
komposisi tulisan sederhana yang mungkin biasa ditulis untuk jenis tulisan non
akademik (misalnya "Kegiatan Saya Selama Liburan" atau "Hari-hari
Menjelang Pernikahan"), sebuah makalah biasanya berusaha menjawab
pertanyaan tentang apakah kita setuju atau tidak setuju terhadap suatu
pernyataan, atau pertanyaan yang meminta kita mendiskusikan suatu topik secara
kritis, atau untuk mengevaluasi sebuah pernyataan, atau untuk membuat pilihan.
Makalah pada tingkat universitas, khususnya untuk bidang ilmu politik, adalah
suatu argumen untuk mendukung atau menolak suatu proposisi tertentu. Argumen
adalah sekumpulan generalisasi atau propisisi, didukung oleh fakta atau
penjelasan rasional dan disusun dalam urutan yang logis sehingga menuntun kita
ke arah kesimpulan yang dapat diandalkan.
Dengan demikian,
penulis makalah harus mempertahankan argumen yang dikemukakan dengan cara
memberi fakta dan alasan-alasan. Sekadar penegasan tidaklah mendukung sebuah
argumen. Penulis makalah harus mendukung opininya dengan data dan fakta yang
baik serta alasan yang valid. Apa yang dapat dikategorikan sebagai fakta yang
baik dan alasan yang valid akan diperoleh dari pengalaman, dan dari konsultasi
dengan dosen pengasuh sebuah matakuliah. Bersikap kritis mungkin berarti bahwa
kita harus menentukan apakah data yang tersedia mampu menjustifikasi kesimpulan
yang kita buat, atau kita harus membuka dan mempertanyakan kembali asumsi-asumsi
yang mendasari teori politik dan teori-teori lain dalam ilmu-ilmu sosial.
3. Makalah
Sebuah makalah
memberi kesempatan kepada kita untuk menunjukkan apa yang bisa dilakukan: bahwa
kita memahami pertanyaan, bahwa kita memahami issue-issue yang berkaitan dengan
pertanyaan tersebut, dan bahwa kita telah merampungkan bahan bacaan dalam
jumlah yang memadai.
Dengan
penguasaan seperti itu, kita kemudian harus menunjukkan bahwa kita mampu
mengkomunikasikan pemahaman kita tersebut kepada orang lain.
Pastikan bahwa
kita benar-benar mampu manjawab pertanyaan yang diajukan. Jika kita diminta
untuk mengevaluasi, atau untuk memilih, atau mendiskusikan suatu topik, maka
kita harus melakukan sesuai perintah itu. Jangan sekali-sekali menuliskan semua
yang kita ketahui tentang subyek yang ditanyakan karena hal itu mungkin tidak
relevan.
Dosen pengasuh
matakuliah tidaklah mencari "jawaban yang benar". Dalam hal ini tidak
ada pola khusus yang harus diikuti. Para dosen pengasuh matakuliah biasanya
lebih menitikberatkan perhatian pada seberapa bagus seorang penulis makalah
mampu mengolah pembahasan pada kasus yang dipilihnya. Apakah dosen setuju atau
tidak setuju dengan pendapat penulis makalah tidaklah menjadi faktor penentu
dalam menentukan rangking nilai. Ketidaksetujuan tidak akan menjurus ke nilai
jelek, tetapi makalah yang buruk pasti akan berakibat kepada nilai jelek.
Jika ada
pendapat penting yang berlawanan dengan pendapat kita sebagai penulis makalah,
jangan abaikan pendapat-pendapat tersebut, bahkan kita harus menghargainya
secara jujur. Berikan penjelasan terhadap mereka yang tidak setuju dengan
pendapat kita, usahakan untuk mempertemukan pendapat mereka tersebut dengan
pendapat yang lebih baik. Proses belajar di universitas bukanlah persoalan
penentuan kredit-poin karena pendapat kita selalu dianggap benar, tetapi kita
harus menghormati data dan pendapat yang lebih baik.
Adalah sangat
penting untuk diperhatikan bahwa di dalam menulis makalah, setiap argumen yang
kita susun haruslah konsisten, bahasa yang digunakan harus jelas, mengikuti
tatabahasa yang benar, serta gaya bahasa yang baik.
Lebih lanjut,
sebuah makalah adalah hasil pekerjaan dalam bentuk final, bukan sekadar draft
atau sekumpulan catatan. Walaupun draft atau konsep awal harus ditulis
(mungkin beberapa kali), tetapi makalah final harus memenuhi standar penampilan
yang dipersyaratkan.
4.
Merencanakan Makalah
a. Memilih Topik
Setiap
matakuliah biasanya mewajibkan tugas penulisan makalah dengan memberikan
beberapa pilihan topik. Pilihlah secara hati-hati dan mulailah bekerja pada
tahap yang paling dini. Lakukanlah semua persiapan dan perhitungkan juga dengan
tugas-tugas dari matakuliah lain. Hal ini akan menghindari situasi akhir yang
tidak diinginkan pada saat-saat terakhir menjelang pengumpulan: begadang,
terburu-buru, dan menulis asal jadi karena sudah frustasi dan depresi.
Makalah terbaik
adalah yang ditulis dengan topik pilihan yang menarik minat penulisnya, namun
waspadalah agar kita tidak terjebak dengan kesalahan umum: menghabiskan terlalu
banyak waktu untuk topik tersebut padahal sebenarnya kurang mempunyai kemampuan
untuk melakukan analisis, atau mengabaikan tugas matakuliah lain.
b. Analisis
Apakah
pertanyaan yang harus dikerjakan? Mulailah dengan memeriksa kata-kata kunci dan
konsep dalam pertanyaan-pertanyaan tentang topik yang harus ditulis. Perhatikan
secara khusus beberapa kata kunci yang sering digunakan dalam pertanyaan.
Contohnya:
bandingkan -
membahas karakteristik dari suatu obyek dalam pertanyaan tersebut untuk
menunjukkan perbedaan dan persamaannya.
kontraskan -
membahas karakteristik dari suatu obyek dalam pertanyaan untuk menunjukkan
perbedaan- perbedaannya.
analisis -
pertimbangkan beberapa komponen secara keseluruhan dan jelaskan
hubungan-hubungan antar komponen tersebut.
diskusikan -
menampilkan dan membahas aspek-aspek yang berbeda dari pertanyaan dan masalah
dalam topik tersebut.
evaluasi -
membahas beberapa sisi dari pertanyaan untuk mencapai penilaian normatif.
c. Outline
Setelah
menganalisis pertanyaan, komponen-komponen pertanyaan harus diorganisir untuk
membentuk outline (perencanaan) dari makalah yang akan ditulis. Outline ini
akan membantu penulisan makalah sehingga mempunyai struktur yang logis dan
koheren. Juga akan mempermudah proses penulisan makalah karena outline akan
membantu kita menentukan bahan bacaan, mengambil kutipan-kutipan dan membuat
catatan-catatan pendek, serta menuliskannya ke dalam draft makalah.
Outline juga
akan membantu kita untuk melakukan penilaian relatif terhadap komponen-komponen
yang berbeda dari jawaban atas pertanyaan dalam topik yang dipilih, dengan cara
membedakan mana poin-poin yang sentral dan mendukung argumen utama, dan mana
yang sifatnya hanya periperal. Hal ini akan membantu usaha kita melakukan riset
lebih lanjut. Namun demikian, outline tidaklah disusun secara konkrit. Tidak
usah segan-segan untuk merevisi outline tersebut ketika ada kemajuan dalam
riset tentang makalah tersebut, tetapi selalu lakukan cek ulang bahwa outline
yang baru harus menjawab secara langsung pertanyaan-pertanyaan dalam topik.
d. Riset
Penguasaan bahan
bacaan yang luas dan mendalam adalah sangat esensial kalau kita hendak menulis
makalah yang bagus. Tanpa bahan bacaan yang luas kita tidak akan mempunyai
panduan pengetahuan yang memadai untuk mengevaluasi materi-materi berharga dan
meletekkannya dalam perspektif yang benar. Riset yang efektif sangat tergantung
pada kita, yaitu bahwa kita "mengetahui apa yang kita cari". Oleh
karena itu selalu ingat-ingatlah outline yang sudah dibuat. Pastikan bahwa kita
membaca untuk menjawab bagian-bagian tertentu dari outline.
Dalam beberapa
matakuliah, tugas menulis makalah biasanya sudah diikuti dengan daftar bacaan
yang dianjurkan. Seberapa banyak buku atau artikel yang harus dibaca tergantung
dari topik yang dipilih. Secara umum, semua pilihan topik mempunyai daftar
bahan bacaan dalam jumlah yang hampir sama. Mahasiswa dianjurkan untuk
melengkapi daftar bacaan yang sudah tercantum di dalam silabus dengan buku-buku
atau artikel lain yang relevan dengan topik yang hendak ditulis.
Gunakan outline
sebagai dasar untuk membuat catatan-catatan dari bahan bacaan. Usahakan untuk
tidak memfotokopi sejumlah besar halaman dari buku bacaan karena hal itu hanya
akan menunda pekerjaan membaca dan berpikir. Cara terbaik adalah langsung
membaca dari buku, buatlah catatan-catatan yang berguna dan sesuai dengan
outline, gunakan catatan-catatan tersebut sebagai rujukan dalam menulis. Harap
waspada bahwa kita sering "merasa aman dan senang" setelah memiliki
sejumlah halaman fotokopian dan kemudian menyimpannya tanpa sekalipun usaha
untuk membaca dan memahaminya.
Dalam mengambil
catatan-catatan penting dari buku bacaan hendaknya dilakukan secara
terorganisir: ikuti susunan materi yang sudah digariskan dalam outline dan
pastikan bahwa kita hanya mencatat atau mengutip bagian-bagian yang relevan
dengan dan mendukung terhadap topik. Khusus tentang kutipan, harap diperhatikan
bahwa kutipan harus ditempatkan sebagai pendukung argumen, bukan sebagai
argumen itu sendiri. Karena itu hindarkan diri dari penempatan kutipan panjang
(apalagi lebih dari satu halaman) dan menganggapnya seolah-olah itu adalah
hasil pemikiran kita. Kutipan yang tidak mendukung argumen tidak akan
mendapatkan poin nilai, demikian juga menganggap kutipan sebagai argumen adalah
sangat tidak dibenarkan. Hal penting yang tidak boleh dilupakan adalah mencatat
secara cermat semua sumber catatan dan kutipan yang diambil dari buku atau
artikel yang dibaca. Ini akan sangat berguna dalam membuat daftar referensi,
baik untuk catatan kaki maupun daftar pustaka.
e. Menulis dan
Merevisi
Makalah haruslah
berisi sekumpulan analisis yang logis dan koheren dengan beberapa persyaratan
tambahan. Pertama, makalah harus mampu menjawab pertanyaan dalam topik. Kedua,
mempunyai argumen yang jelas dan secara jelas pula mengekspresikan gagasan dari
penulisnya. Ketiga, harus didukung secara hati-hati dengan referensi yang
memadai.
Struktur dari
sebuah makalah biasanya terdiri dari tiga bagian: pendahuluan, bagian utama
makalah, dan kesimpulan. Bagian pendahuluan berfungsi untuk menjelaskan secara
ringkas tentang topik yang akan didiskusikan dan mempersiapkan pembaca tentang
apa yang akan diperoleh kemudian. Mungkin akan sangat bermanfaat untuk
menampilkan ringkasan dari keseluruhan tema dan argumen dalam bagian
pendahuluan ini, dengan mengindikasikan poin-poin utama yang harus dibahas.
Bagian utama
dari makalah (biasanya disebut sebagai the body of the essay) adalah
tempat untuk menampilkan argumen-argumen utama penulisnya. Lakukankanlah
presentasi secara logis dan sistematis dengan mempertimbangkan dukungan data
dan referensi seperti sudah dibahas di atas.
Kesimpulan harus
menuliskan kembali secara ringkas argumen-argumen kunci dan implikasinya. Juga
pendapat dan argumen penulis secara khusus menyangkut materi yang sudah
didiskusikan.
Secara
sederhana, struktur makalah harus mengikuti aturan: "katakan apa yang
hendak engkau katakan, katakanlah, dan katakan apa yang sudah engkau
katakan".